Setelah beberapa hari bersama wali
paidi, si murid thoriqoh ini menghadap kepada guru mursyidnya guna melaporkan
peristiwa yg dialaminya..
Kira2 sepuluh meter dari gerbang pondok,
si murid ini sudah disambut kawannya yg juga mondok disitu dg berkata :
“ kang..sampeyan udah ditunggu mas yai
didepan mushollah pondok...”
“ lho..yai sudah menunggu tho...” jawab
simurid
“ iya kang...tadi kira-kira 1/5 jam yg
lalu aku disuruh mas yai
membuat dua kopi dan beliau berpesan,
setelah membuat kopi tolong taruh di depan mushollah dan cepat2 kamu kepintu
gerbang karena dulurmu akan datang...” terang kawan simurid
Mereka berdua memasuki pintu gerbang
pondok yg begitu kecil, pintu gerbang pondok disini memang beda dg pintu
gerbang pondok2 lainnya, pintu gerbang disini Cuma satu daun pintunya dg ukuran
1 meter x 2 meter terbuat dari kayu yg dilapisi seng, kalau ada orang yg tidak
pernah kepondok ini pasti tidak tahu pintu gerbangnya...
Pernah dulu abahnya mas yai ini mau
merenovasi pintu gerbang ini dg membuatnya agak lebar dan diperbagus, tapi
malamnya abahnya mas yai ini mimpi bertemu mbah yai yg mengatakan
“ nak...jgn dipugar pintu gerbang itu,
biarlah seperti itu saja, biarlah orang mengira kalau disini tidak ada
pondok..”
Setelah mimpi tersebut abah yai urung
merenovasi pintu gerbang pondok, Setelah melewati pintu gerbang pondok si murid
dan kawannya ini melihat mas yai sudah duduk sambil merokok di depan mushollah
pondok dan didepannya ada dua cangkir kopi....
Si murid mengucapkan salam kpd mas yai :
“assalamu ‘alaikum..”
“wa alaikum salam” jawab mas yai
Setelah mencium tangan gurunya si murid
ini duduk didepan mas yai sedang kawannya pergi tidak ikut duduk dengannya
karena yg di panggil mas yai bukan dia...( inilah adab seorang murid)
Setelahmenceritakan pengalamannya, si
murid ini bertanya kepada guru mursyidnya:
“yai..ketika sholat dulu,saya mendengar
bacaan wali paidi itu tidak sempurna tapi lama kelamaan suara wali paidi ini
berubah menjadi sempurna dan sangat merdu...apa maksud semua itu...”
Setelah menghisap rokoknya dalam2 mas
yai ini berkata :
“ kamu kan jelas pernah mendengar, kata
Nabi : bau mulut orang yg berpuasa itu wangi bagaikan minyak kesturi dihadapan
Allah....ketika kamu mendengar suara kang paidi itu menjadi merdu, sesungguhnya
kuping yg kamu pakai untuk mendengar itu kupingnya gusti Allah...kalau kupingmu
sendiri yg kamu pakai maka terdengar seperti itu jadi terdengar tidak sempurna
menurutmu, tapi dihadapan Allah bacaan kang paidi ini begitu merdu... begitu
juga dg bau mulut orang yg berpuasa, akan tercium sangat busuk kalau menciumnya
itu dg hidung kita sendiri...”
Simurid ini bertanya lagi :
“apakah kang paidi ini juga orang
thoriqoh...”
“iya..dia murid abahku , kang paidi ini
sebelum masuk thoriqoh perilakunya sudah sangat berthoriqoh...kalau kamu
melihat tingkah polahnya yg awur2an itu hanya untuk menutupi ke sejati an
dirinya... setahu saya kang paidi ini orang yg tidak punya su’udzon kepada
orang lain, kepada siapapun orangnya baik anak kecil maupun maling , kang paidi
ini tetap husnudzon, inilah salah satu kelebihan kang paidi..” jawab mas yai
“ tapi..mengapa bukan yai sendiri yg
mengatakan kepada saya kalau selama ini tempat yg saya kira makkah itu
sebenarnya tempat pembuangan sampah..” tanya si murid lagi
“ hahahaha....itu memang tugasnya kang
paidi...dan lagi, tempat pembuangan sampah itu kan dekat dg mushollah kang
paidi...kalau aku yg menunjukkan, kamu akan bingung berada dimana, sedangkan
TPA itu jauh dari sini....
****
di tempat lain wali paidi sedang
kedatangan seorang tamu yg pingin sekali bisa berangkat haji
“ kang ..saya ingin sekali bisa
berangkat haji..tolong saya dikasih amalan yg bisa membuat saya bisa berangkat
haji...” pinta orang tersebut
“ saya tidak bisa...coba sampeyan minta
kepada yai yg lebih mengerti soal itu..saya ini orang bodoh..” jawab ali paidi
“ tidak kang ..saya tidak keliru krn
saya bermimpi kalau sampeyanlah yg bisa menunjukkan jalan tersebut...” bantah
orang tersebut
“ baiklah..kalau sampeyan
memaksa....sehabis sholat shubuh sampeyan baca surat yasin sebanyak 7 X...kalau
ada apa2 sampeyan kesini lagi..” jawab wali paidi
Setelah orang tersebut membacanya selama
1 bulan tapi tidak terjadi apa2 , orang ini kembali kepada wali paidi
“ tidak ada apa-apa kang....” kata orang
yg kepingin haji ini
“ kalau gitu bacaan surat yasinnya
ditambah surat waqiah sebanyak 7 x...nanti kalau ada apa-apa sampeyan kesini
lagi...” kata wali paidi
Setelah dibaca selama 1 bulan surat
yasin dan surat waqiah ini tetap tidak mengeluarkan tanda apa-apa, akhirnya
orang ini kembali lagi ke wali paidi
“ masih belum ada tanda apa-apa
kang....” kata orang yg kepingin haji
Wali paidi terdiam dan memejamkan
matanya sebentar selanjutnya dg mantab dia berkata kepada orang tersebut :
“ kalau begitu...tambah lagi dg surat
tanah...pasti sebentar lagi sampeyan akan berangkat haji....”
“ ha..ha..ha...” orang yg kepingin haji
ini tertawa terbahak bahak mendengar jawaban wali paidi....
“
“ anu kang...katanya para kiai.... haji
itu tidak hanya ibadah ruhani saja tapi juga ibadah jasadi terutama ibadah
dengan bondo atau duit....” jawab wali paidi dg mimik serius tapi terlihat lucu
0 Response to "Wali paidi Episode 7 : Ijazah Naik Haji 75% makbul"
Posting Komentar